Social Icons

Jumat, 01 Maret 2013

Jurnalisme Online , why ?

Media konvensional vs online 


Penggunaan internet memang sudah tidak asing lagi, terutama bagi kaum muda atau para eksekutif. Dinamika kehidupan semakin tinggi, dan masyarakat dituntut untuk lebih cepat dan canggih. Di sinilah internet memiliki peran penting. Internet kini telah menjadi bagian dari hampir setiap aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali media.
Media konvensional seperti surat kabar dan televisi perlahan-lahan mulai tergantikan oleh media online. Memang banyak manfaat yang didapatkan, namun dampak negatif juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Kecanggihan internet telah memacu munculnya citizen journalism atau jurnalisme warga. Ragam jurnalisme ini sebenarnya sudah tidak baru lagi namun baru belakangan ini gencar menjadi wacana seiring dengan berkembangnya media sosial. Tentu saja, peran jurnalis dan editor turut bergeser, melihat warga biasa berbekal peralatan seadanya dan akun media sosial pun bisa menulis dan mempublikasikan berita.

Pentingnya jurnalisme online

Inilah yang membuat jurnalisme online semakin menarik bagi saya. Saya sesungguhnya memilih konsentrasi jurnalisme  untuk studi saya karena ketertarikan di media cetak. Namun tidak bisa dipungkiri, media online lebih populer saat ini dan perusahaan media walau bagaimanapun juga tetap mencari profit dengan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya.
Karena itulah, saya pikir jurnalis masa kini juga dituntut untuk memahami jurnalismeonline dan mampu menerapkannya dengan bertanggungjawab. Meskipun nantinya saya tidak tahu apakah saya akan menjadi jurnalis cetak atau online, atau bahkan bukan jurnalis sama sekali, saya merasa memiliki pemahaman akan jurnalisme onlinebisa menjadi bekal yang berguna.
Saya juga tertarik untuk mempelajari lebih jauh dan terjun langsung dalam media onlinesebagai jurnalis untuk memperkaya sudut pandang saya. Dari apa yang saya dengar dan saya ketahui, media online atau blog yang menampung citizen journalism, kadang kala tidak menghiraukan kode etik jurnalisme dalam penulisan berita seperti masalah aktualitas, narasumber ataupun dari segi bahasa.
Penting bagi saya untuk mengetahui penerapan jurnalisme online secara benar. Saya juga ingin memahami perbedaan apa yang muncul di kala seorang jurnalis menggarap sebuah berita di media konvensional dan di media online, dan mengapa perbedaan itu bisa terjadi dan apa dampak yang mungkin muncul bagi masyarakat.





Pers Sebagai Mata masyarakat ?

Era Reformasi adalah era masyarakat Indonesia bergembira dengan model demokrasinya. Era reformasi juga era merdekanya pers dari belenggu intervensi pemerintah yang otoriter ketika di era orde baru. Dengan mudahnya masyarakat berbicara, berekspresi dan juga mudahnya untuk mengakses berbagai media. Bisa dikatakan ini adalah era emas pers berbisnis di media informasinya. Karena  Pemerintah sudah menggelar pasar bebas bagi pers untuk membuka semua tabir dunia yang dulunya terbelenggu oleh otoriterisme. Dengan diterbitkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers di era Presiden BJ Habiebi, pers kini seakan -akan menjadi lebih berkuasa dari pada badan hukum tertinggi di Indonesia.

Berbagaai opini pun terbentuk mulai dari seorang tukang becak sampai sampai tukang sapi jalanan mulai menjadi joinalis dadakan dan pada ngomong semua di media. dengan adanya kebebasan pers konsumsi akan media informasi kian tinggi dan juga interaksi di dunia media informasi menjadi barang yang laris manis.Akses koneksi media seperti telepon dan internet kian murah sehinga membuat pengguna internet di indoensia pertumbuhannya tertinggi di dunia, itu bisa dilihat dari pengguna akun jejaring sosial facebook dan twitter masyarakat indonesia menempati posisi ke dua dan ketiga di dunia .

Kebutuhan akan media informasi yang tinggi untuk masyarakat Indonesia kadang di salah artikan oleh pers sebagai matanya masyarat.Pers yang menjadi matanya masyarakat kini tak bisa lagi memberikan    penjelasan yang benar dengan apa yang dilihat kadang tak sesuai dengan yang dikatakan.Bagaimana   jadinya bila kacamata asli dan palsu bercampur dalam etalase yang sama.Bagaimana masyarakat bisa membedakan antara kebenaran dan kepalsuan? 

Dengan adanya media informasi berupa blog ini , bem teknik Unsoed mengharapkan semoga mahasiswa dapat memanfaatkan media ini dengan baik dan benar . serta semoga informasi yang diberikan melauli blog ini dapat memebantu mahasiswa menambah pengetahuannya baik dibidang akademik dan non-akademik. Dan bem dapat membantu mahasiswa dalam mengupdate semua masalah yang berkaitan dengan kampus khususnya kampus teknik . 

Ingatlah bagaimanapun keadilan akan mencari jalannya sendiri …….. :)

Hidup mahasiswa !

sumber ( http://politik.kompasiana.com )

Trending Topic

Beberapa berita yang diambil dari berbagai media cetak