Social Icons

Featured Posts

Kamis, 02 Mei 2013

2 Mei ku Untuk Bangsaku


Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.

Kutipan ini yang semestinya kita renungkan. Bangsa ini sudah terlena dan keluar dari arus kemerdekaan. Bahkan hanya segelintir pahlawan yang masih mengena di hati Bangsa ini.
Setelah 21 April kemarin kita mengenang sang Kartini, kini, 2 Mei , saatnya kita mengenang pahlawan kita yang memperagungkan Pendidikan di Negara Indonesia.
Hari Pendidikan Nasonal jatuh setiap tanggal 2 Mei tiap tahunnya. Namun apakah Anda tahu sejarahnya mengapa tanggal ini dipilh? 
Tanggal 2 Mei sejatinya adalah kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara),  lahir di Yogyakarta2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun.

Beliaulah yang dianggap sebagai pahlawan yang memajukan pendidikan di Indonesia. Berkat jasa beliau Perguruan Taman Siswa berdiri, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Ki Hadjar Dewantara juga suka menulis , banyak tulisannya yang sangat tajam terutama menyindir Belanda , salah satunya adalah Als Ik Eens nederlander Was ( Seandainya Aku Seorang Belanda ) yang salah satu petikannya adalah sebagai berikut,
"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula kantongnya.
Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! “Kalau aku seorang Belanda” Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun"
Karena tulisannya tersebut Ki Hajar Dewantara dibuang ke pulau Bangka namun dipindahkan ke Belanda karena pembelaan Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesumo.    Sepulangnya ke Indonesia Ki Hadjar Dewantara membangun Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922 yang menjadi awal dari konsep pendidikan nasional.   
     
Ki Hadjar Dewantara akhirnya meninggal pada 28 April 1958 dan Pemerintah menetapkan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional sejak tahun 1959 sebagai penghargaan atas jasa-jasanya di bidang pendidikan. Sudah saatnya kita membuka mata kawan. Semua yang kita nikmati sekarang bukanlah semata – mata hasil yang cuma – cuma. Namun hasil dari perjuangan para pahlawan kita. Sudah saatnya dan sepantasnya kita meneruskan apa yang telah diwariskan pada bangsa ini bukan?

Mari kawan, kita wujudkan pendidikan yang berkualitas. Bukan pendidikan yang semakin bobrok. Indonesia butuh raga, otak, dan hati yang mau memperjuangkan aliran darah para pahlawan. 


Selamat Hari Pendidikan Nasional , Terus maju untuk pendidikan Indonesia !

OLIMPIADE KETEKNIKAN (Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA/MA/SMK)



Bentuk kegiatan ini adalah berupa olimpiade ipa terapan khususnya bidang keteknikan dari bidang teknik sipil, teknik elektro, teknik geologi, serta teknik informatika yang diaplikasikan dari lomba karya tulis ilmiah . Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari sekolah tingkat SMA/Sederajat di Purbalingga-Banyumas. 

Berikut Pamflet kegiatan Olimpiade Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA/MA/SMK :




Bagi sekolah yang telah mendapat surat undangan dan berhak ikut serta dalam kegiatan ini formulir pendaftaran dapat di unduh disini ,


Ayo segera daftar kan diri anda !!!!!!!



Jumat, 12 April 2013

UKT TEKNIK UNSOED TURUN HANYA RP. 500.000,. ???????

Uang Kuliah Tunggal, kata-kata itu tak asing bagi kita terutama mahasiswa angkatan 2012 Universitas Jenderal Soedirman. Uang kuliah tunggal atau UKT akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan dan bahan sorotan dari berbagai pihak di lingkungan UNSOED. Bagaimana tidak? UNSOED yang notabenenya adalahsekolah rakyat, uang kuliahnya malah melambung tinggi. Memang UKT dapat dirasa menguntungkan mahasiswa karena mahasiswa tidak ditarik biaya kuliah lain selain UKT, tetapi apakah tidak memberatkan orang tua jika tiap semester harus membayarkan uang kuliah yang jumlahnya tidak sedikit. Misalkan saja di Teknik, mahasiswa harus membayarkan UKT yang jumlahnya 3,5juta per semester. Itu dibayarkan tiap semester sampai mahasiswa yang bersangkutan lulus kuliah. Apakah ini yang dinamakan sekolah rakyat?
Tak hanyas  sampai di situ, penentuan nominal UKT untuk tahun 2012 pun tidak menggunakan dasar perhitungan yang jelas. 
"Penentuan nominal UKT itu tidak berdasarkan riset ke Mahasiswa. Ya, pake perasaan dan itu juga nggak selalu benar" [RektorUnsoed, Prof Edi Yuwono]Wah, bagaimana tidak kacau. Penentuan UKT untuk tahun 2012 yang dirasa terlalu terburu-buru itu pun hanya menggunakan pendekatan perasaan (kira-kira), tanpa ada riset dan pengumpulan data yang benar-benar valid.Tak heran jika banyak tuntutan dari mahasiswa yang menginginkan transparansi dan penurunan nominal UKT. Dekanat dan jajaran Program Studi akhir-akhir ini sedang sibuk-sibuknya melaksanakan mandat dari Rektorat, yaitu menghitung kembali nominal UKT yang pada tahun 2012 penentuannya hanya menggunakan hati nurani itu.Tak hanya jajaran dekanat saja, mahasiswa pun turut serta dalam penyusunan dan pembenahan nominal UKT. Nominal yang disusun tersebut nantinya akan di bahas bersama dan pengambilan keputusan terakhir ada pada PR 2 (dengan persetujuan rektor).
Sedikit bocororan saja, nominal UKT yang di tetapkan oleh Dekan FST sebesar 3,3juta. Sedangkan nominal UKT yang diajukan mahasiswa untuk semua prodi di jurusan teknik yaitu sebesar 3 juta. Kita tunggu keputusan terakhir dari pihak Rektorat, akankah menggunakan nominal UKT yang diajukan Dekan atau nominal UKT yang diajukan Mahasiswa. SEHINGGA DIPUTUSKAN UKT UNTUK TEKNIK adalah Rp. 3.000.000,-. Namun tak menutup kemungkinan rektorat mengambil jalan tengah lagi, yaitu menggabungkan usulan dari Dekan dan dari Mahasiswa. Mari terus bergerak, berjuang memperjuangkan uang kuliah yang terjangkau oleh rakyat kecil.
Biaya kuliah yang terjangkau adalah cerminan Sekolah Rakyat.

Hidup Mahasiswa !

 


Selasa, 09 April 2013

Tips Memilih Dosen Pembimbing untuk Mahasiswa Tingkat Akhir



Kamu sekarang sudah di ujung perkuliahan alias sedang skripsi, friends? kalau kamu saat ini sedang menuju atau sedang mengerjakan skripsi. Ada satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kesuksesan skripsi kita, yaitu dosen pembimbing. Dosen pembimbing dapat dikatakan orang yang paling penting di akhir masa perkuliahan.
Memilih dosen pembimbing pun jangan asal-asalan my friends. Kalau tidak skripsi anda bisa terbengkalai hingga lapuk di makan laron yang berkeliaran di tengah malam. Wkwkwk.
Berikut tips buat anak UNSOED  dan mahasiswa semuanya, tipe-tipe dosen pembimbing dan cara mengatasinya:

1. Dosen Diktator

Dosen pembimbing tipe ini ingin skripsi kita seperti keinginan dia. Dia tidak segan-segan memarahi apabila skripsi kita tidak sejalan dengan keinginannya.
Cara menghadapinya: Kamu harus punya landasan teori yang kuat agar punya argumen yang cukup kuat untuk meng-counter omongannya. Karena itu kamu harus baca jurnal,text book, dll sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan skripsi kamu.

2. Dosen Inkonsisten

Tipe dosen pembimbing yang satu ini benar-benar bikin pusing. Bagaimana tidak, hari ini bilang A, besok B. Sudah ikutin yang B, malah bilang C. Kamu harus benar-benar tabah menjalani cobaan ini.:)
Cara menghadapinya: Selalu buat catatan atau progres report secara tertulis. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan setelah mulai mengerjakan skripsi dan dibilang ,”Tidak Ingat’. Kalau perlu rekam setiap perkataan dosen tersebut sebagai barang bukti.

3. Dosen Tukang Meremehkan

Jelas, tidak semua mahasiswa itu pintar. Ada kalanya mahasiswa yang masuk PTN itu karena keberuntungan. Kalau selama kuliah kamu merasa berat hingga nilai banyak jeblok dan bertemu dosen pembimbing tipe ini. Saran gw cuma satu : Kuatin mental dan kesabaran loe.
Cara menghadapinya : Kamu harus terus berjuang tanpa kenal menyerah. Siapa tahu setiap tetes keringat dan darah yang kamu keluarkan saat skripsi mampu meluluhkan’ tembok” keangkuhan dosen tersebut.

4. Dosen Seleb

Merasa seperti selebritis yang kerap tampil di infotainment, dosen pembimbing skripsi tipe ini susah sekali ditemui. Kalau kamu sudah minta bimbingan, bertemu dengannya mungkin lebih sulit daripada ketemu Nikita Willy.
Cara menghadapinya : Kamu harus terus bergerilya, seperti saat Indonesia dijajah Belanda. Cari tahu jadwal mengajarnya, tunggu waktu luangnya, bahkan cari kesempatan di sela kesibukannya. Kamu juga harus sering berkomunikasi dengannya dan minta jadwal bimbingan.

5. Dosen Moody

Terkadang ia begitu baik, kamu merasa bertemu dengannya laksana bertemu malaikat tanpa sayap. Di lain waktu, ia bisa kalap seolah-olah ingin menelan anda bulat-bulat.
Cara Menghadapinya : Kamu harus bertingkah seperti peramal. Artinya kamu harus belajar cara menerawang sikon dan suasana hati dosen pembimbing sebelum minta jadwal bimbingan.
SEMANGAT !!!!

Tips Mendapatkan Beasiswa ke Luar Negeri



Hi anak UNSOED! Kali ini kami mau sharing sedikit tentang cara mendapatkan beasiswa ke luar negerimungkin ada rekan-rekan Unsri yang juga punya niatan untuk melanjutkan studinya ke luar negeri. Tulisan ini saya buat berdasarkan dari masukan teman-teman yang terlebih dahulu sudah pernah mendapatkan beasiswa di luar negeri.
#1 Niat yang Kuat
Ini adalah hal yang paling penting karena untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri kita harus mempunyai tekad yang sungguh-sungguh. Dengan modal awal ini kita siap untuk berburu informasi dari mana saja. Ingat, beasiswa tidak akan datang dengan senidrinya, tapi harus dicari dengan segenap usaha.
#2 Hanya Mendaftar Jika Memenuhi Persyaratan
Baca semua persyaratan beasiswa tersebut. Pastikan dirimu memenuhi semua persyaratanya mulai dari syarat akademik sampai kemampuan berbahasa. Bagaimana jika kamu belum memenuhi persyaratan? Hanya ada dua opsi, buat dirimu layak sesuai dengan persyaratan yang diinginkan atau mengadu nasib dengan mencoba peruntungan.
#3 Isi Aplikasi secara Langkap
Jangan biarkan ada kolom yang kosong dalam formulir. Apabila memang tidak jawaban yang dapat dituliskan buat saja “None” atau beri tanda “-”. Ini untuk menghindari salah interpretasi dari tim penilai. Jangan lupa untuk melampirkan semua persyaratan yang diminta mulai dari essay, transkrip, surat rekomendasi dan tentunya lembar formulir itu sendiri.
#4 Buat Essay yang Memukau
Pastikan essay mu meyakinkan, spesifik, dan tegas. Buatlah essay yang benar-benar menggambarkan kepribadianmu. Karena satu beasiswa kemungkinan besar diperebutkan oleh ribuan orang, buatlah essay yang membedakan kamu dari pelamar lainya dan tim penilai tertarik padamu.
#5 Kerapian Menentukan Penilaian
Serapi apapun tulisan tanganmu, tetap akan lebih rapi apabila menggunakan ketikan komputer.
#6 Perhatikan Deadline
Perhitungannya hanya satu: Aplikasi yang terlambat, tidak dihitung. Usahakan untuk mengirimkan aplikasi 2 minggu sebelum deadline, atau minimal paling lambat satu setengah minggu sebelum deadline. Jika memang tidak bisa tepat waktu, coba konfirmasi dengan pihak pemberi beasiswa, telepon mereka, siapa tahu mendapatkan tambahan waktu.
#7 Jangan Malu Bertanya
Jika ada yang tidak jelas atau kebingungan dalam mengisi aplikasi, jangan segan-segan untuk bertanya kepada pihak pemberi beasiswa, biasanya mereka welcome dan bersedia untuk memberikan bantuan.
#8 Buat Aplikasi Cadangan
Jangan lupa simpan aplikasi cadangan untuk berjaga-jaga. Apalagi bila mendapatkan panggilan interview, kamu akan sangat memerlukan aplikasi cadangan itu untuk dipelajari ulang.
#9 Berlatih Menjawab Pertanyaan
Selagi menunggu pengumuman untuk seleksi wawancara, berlatihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan, membaca dan mendengarkan segala sesuatu dalam Bahasa Inggris. Jangan lupa juga untuk istirahat yang cukup.
#10 “Jual Diri”
Pada saat tes wawancara, buatlah dirimu senyaman mungkin, anggap pewawancara itu adalah teman yang mau mendengarkan cerita kita. Ceritakan semua kelebihanmu, be honest, show your passion and confidence. Jangan terkesan sombong, malas-malasan dan lebay. Agar tidak grogi waktu wawancara, jangan lupa berdoa, jangan terburu-buru dalam menjawab pertanyaan, pikir dulu baru menjawab. Sebaiknya ada eye contact dengan pewawancara. Lakukan riset tentang beasiswa, bidang studi dan negara yang dituju, bila perlu agar terlihat lebih meyakinkan bawalah kliping tulisan atau karya lain ke ruang wawancara. Dan tunjukkan kepada pewawancara. Perlu diingat juga bahwa pada saat wawancara gunakanlah kata-kata yang lugas dan to the point.
Sekian tips yang dapat kami bagi semoga bermanfaat, terus berkarya dan tunjukan kreativitasmu mahasiswa :)

Jumat, 01 Maret 2013

Jurnalisme Online , why ?

Media konvensional vs online 


Penggunaan internet memang sudah tidak asing lagi, terutama bagi kaum muda atau para eksekutif. Dinamika kehidupan semakin tinggi, dan masyarakat dituntut untuk lebih cepat dan canggih. Di sinilah internet memiliki peran penting. Internet kini telah menjadi bagian dari hampir setiap aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali media.
Media konvensional seperti surat kabar dan televisi perlahan-lahan mulai tergantikan oleh media online. Memang banyak manfaat yang didapatkan, namun dampak negatif juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Kecanggihan internet telah memacu munculnya citizen journalism atau jurnalisme warga. Ragam jurnalisme ini sebenarnya sudah tidak baru lagi namun baru belakangan ini gencar menjadi wacana seiring dengan berkembangnya media sosial. Tentu saja, peran jurnalis dan editor turut bergeser, melihat warga biasa berbekal peralatan seadanya dan akun media sosial pun bisa menulis dan mempublikasikan berita.

Pentingnya jurnalisme online

Inilah yang membuat jurnalisme online semakin menarik bagi saya. Saya sesungguhnya memilih konsentrasi jurnalisme  untuk studi saya karena ketertarikan di media cetak. Namun tidak bisa dipungkiri, media online lebih populer saat ini dan perusahaan media walau bagaimanapun juga tetap mencari profit dengan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya.
Karena itulah, saya pikir jurnalis masa kini juga dituntut untuk memahami jurnalismeonline dan mampu menerapkannya dengan bertanggungjawab. Meskipun nantinya saya tidak tahu apakah saya akan menjadi jurnalis cetak atau online, atau bahkan bukan jurnalis sama sekali, saya merasa memiliki pemahaman akan jurnalisme onlinebisa menjadi bekal yang berguna.
Saya juga tertarik untuk mempelajari lebih jauh dan terjun langsung dalam media onlinesebagai jurnalis untuk memperkaya sudut pandang saya. Dari apa yang saya dengar dan saya ketahui, media online atau blog yang menampung citizen journalism, kadang kala tidak menghiraukan kode etik jurnalisme dalam penulisan berita seperti masalah aktualitas, narasumber ataupun dari segi bahasa.
Penting bagi saya untuk mengetahui penerapan jurnalisme online secara benar. Saya juga ingin memahami perbedaan apa yang muncul di kala seorang jurnalis menggarap sebuah berita di media konvensional dan di media online, dan mengapa perbedaan itu bisa terjadi dan apa dampak yang mungkin muncul bagi masyarakat.





Pers Sebagai Mata masyarakat ?

Era Reformasi adalah era masyarakat Indonesia bergembira dengan model demokrasinya. Era reformasi juga era merdekanya pers dari belenggu intervensi pemerintah yang otoriter ketika di era orde baru. Dengan mudahnya masyarakat berbicara, berekspresi dan juga mudahnya untuk mengakses berbagai media. Bisa dikatakan ini adalah era emas pers berbisnis di media informasinya. Karena  Pemerintah sudah menggelar pasar bebas bagi pers untuk membuka semua tabir dunia yang dulunya terbelenggu oleh otoriterisme. Dengan diterbitkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers di era Presiden BJ Habiebi, pers kini seakan -akan menjadi lebih berkuasa dari pada badan hukum tertinggi di Indonesia.

Berbagaai opini pun terbentuk mulai dari seorang tukang becak sampai sampai tukang sapi jalanan mulai menjadi joinalis dadakan dan pada ngomong semua di media. dengan adanya kebebasan pers konsumsi akan media informasi kian tinggi dan juga interaksi di dunia media informasi menjadi barang yang laris manis.Akses koneksi media seperti telepon dan internet kian murah sehinga membuat pengguna internet di indoensia pertumbuhannya tertinggi di dunia, itu bisa dilihat dari pengguna akun jejaring sosial facebook dan twitter masyarakat indonesia menempati posisi ke dua dan ketiga di dunia .

Kebutuhan akan media informasi yang tinggi untuk masyarakat Indonesia kadang di salah artikan oleh pers sebagai matanya masyarat.Pers yang menjadi matanya masyarakat kini tak bisa lagi memberikan    penjelasan yang benar dengan apa yang dilihat kadang tak sesuai dengan yang dikatakan.Bagaimana   jadinya bila kacamata asli dan palsu bercampur dalam etalase yang sama.Bagaimana masyarakat bisa membedakan antara kebenaran dan kepalsuan? 

Dengan adanya media informasi berupa blog ini , bem teknik Unsoed mengharapkan semoga mahasiswa dapat memanfaatkan media ini dengan baik dan benar . serta semoga informasi yang diberikan melauli blog ini dapat memebantu mahasiswa menambah pengetahuannya baik dibidang akademik dan non-akademik. Dan bem dapat membantu mahasiswa dalam mengupdate semua masalah yang berkaitan dengan kampus khususnya kampus teknik . 

Ingatlah bagaimanapun keadilan akan mencari jalannya sendiri …….. :)

Hidup mahasiswa !

sumber ( http://politik.kompasiana.com )